Jakarta – Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) menggelar audiensi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat pada Selasa (15/7). Pertemuan berlangsung di kantor KPI Pusat dan menjadi momentum penting dalam penjajakan kerja sama strategis antar kedua lembaga.

Dalam audiensi tersebut, hadir Komisioner KPI Pusat, Amin Shabana, M.Si beserta jajarannya, Sedangkan perwakilan dari APIK PTMA, hadir Dr. Choirul Fajri, M.A. serta unsur Pimpinan APIK PTMA. Pertemuan berlangsung dalam suasana dialog yang hangat dan konstruktif, membahas peluang kolaborasi dalam mendukung terciptanya iklim penyiaran yang sehat di Indonesia.

Dr. Choirul Fajri menegaskan bahwa APIK PTMA memiliki komitmen kuat dalam mendorong peran serta perguruan tinggi dalam isu-isu strategis penyiaran melalui tri darma perguruan tinggi. “Perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tri darma yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Untuk itu, kehadiran APIK PTMA ke KPI ini sebagai bentuk upaya untuk menjalin kolaborasi dengan semua stakeholder,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPI Pusat, Amin Shabana, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan inisiatif APIK PTMA. Ia menilai diskusi yang terjalin sebagai langkah awal yang positif menuju kerja sama yang lebih konkret. “Kami menyambut baik kehadiran APIK PTMA. Diskusi-diskusi yang konstruktif kali ini mengerucut pada tujuan yang sama untuk menciptakan iklim penyiaran yang sehat,” ujar Amin.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi intensif dan merumuskan langkah strategis bersama, khususnya dalam bentuk program penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan penyiaran. Kolaborasi ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam membentuk kualitas siaran yang edukatif, beretika, dan seimbang, sejalan dengan semangat demokrasi serta literasi media yang terus berkembang.

Langkah awal ini menjadi titik penting dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan lembaga penyiaran nasional. Kolaborasi ke depan diharapkan tidak hanya menghasilkan kajian akademik yang aplikatif, tetapi juga turut menyentuh masyarakat luas melalui program-program penyadaran publik tentang pentingnya kualitas konten siaran di Indonesia.